
Sakura Kids – Jepang tak hanya dikagumi karena kecanggihan teknologinya, tapi juga perilaku masyarakat yang terkenal dengan disiplin, patuh dan saling menghormati sesama manusia.
Perilaku tersebut di masyarakat Jepang sudah dibiasakan sejak anak usia dini. Tak salah jika sering melihat anak-anak Jepang di sana dikenal dengan anak yang patuh, berperilaku baik, sopan, juga penuh perhatian pada orang lain.
Melihat hal positif dari pola asuh orang tua di Jepang, Sakura Kids mengadaptasi kebiasaan tersebut pada anak didik. Salah satu kebiasaan yang telah diterapkan di bimba Sakura Kids yakni meletakkan alas kaki pada tempat yang telah disediakan.
Pembiasaan tersebut diharapkan anak dapat menerapkan kedisiplinan tidak hanya di lingkungan bimba tapi juga bisa dilakukan di rumah.
Perilaku disiplin lainnya, siswa bisa membawa tas bawannya sendiri tanpa di bantu orang tua. Di dalam kelas, siswa diminta untuk mengambil meja sendiri, menyiapkan buku dan perlengkapan tulisnya sendiri, mengerjakan tugas-tugas, dan duduk rapi.
Selesai pembelajaran, siswa kembali merapikan buku dan perlengkapannya sendiri, mengembalikan meja pada tempatnya dan duduk rapi menunggu waktu pulang.
Berikut beberapa contoh cara mendidik Jepang yang bisa diterapkan tak hanya di sekolah tapi juga di rumah yang telah dirangkum oleh tim Sakura Kids.
- Menyiapkan Berbagai Ukuran Tas
Di hari pertama sekolah, orang tua diminta untuk menyiapkan tas berukuran besar dan kecil untuk dibawa anak ke sekolah. Tas tersebut berupa tas sekolah, tas peralatan makan, tas pakaian, tas sepatu dan sebagainya.
Hal itu digunakan guru untuk mengajarkan anak tentang cara mengkasifikasikan barang-barang miliknya sesuai tempatnya.
- Orang Tua Tidak Pernah Membawakan Barang Anak Saat ke Sekolah
Saat mengantar atau menjemput anak, orang tua Jepang, baik itu ayah, ibu, kakek, maupun nenek tidak membantu anak membawa tas mereka. Masing-masing anak dibiasakan untuk membawa barang mereka sendiri, bahkan saat hujan sekalipun.
Hal ini bukan karena orang tua mereka tidak sayang, tapi bertujuan agar anak memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

- Ganti Baju Sendiri
Di Jepang rata-rata anak berusia 3-4 tahun sudah diajari untuk berpakaian sendri. Orang tua akan memberikan contoh yang benar dalam berpakaian, dan anak akan dibiarkan untuk melakukannya sendiri, tanpa bantuan orang tua.
Sebuah taman kanak-kanak di Jepang mempraktekkan cara ini untuk melatih hidup mandiri. Setiap hari anak berganti pakaian, meletakannya ke dalam tas, menempelkan stiker namanya, dan menggantungnya di tempat yang telah disediakan.
Pelatihan yang dilakukan sejak dini ini memungkinkan anak untuk menjadi orang yang teratur saat dewasa nanti
- Belajar dan Bermain Bersama
Di Jepang, anak-anak memiliki waktu bermain bersama di halaman. Waktu bermain dilakukan sebelum jam 9:30 pagi. Mereka kemudian belajar bersama.
Sore hari atau pukul 3.30 sore, mereka akan bermain bersama lagi di halaman.
Moment itu merupakan kesempatan bagi anak untuk bergaul dengan orang lain, tidak hanya dengan seusianya.

- Mementingkan Pendidikan ‘Makan’
Di Jepang pendidikan tentang makan menjadi hal penting untuk di perhatikan. Anak-anak tidak hanya diajari cara makan yang benar, tapi juga diajari untuk selalu bersyukur atas makanan yang ada.
Mereka dibiasakan tidak akan menyia-nyiakan makanan walaupun hanya tinggal sedikit. Sebelum makan, orang Jepang akan berkata ‘mari makan’. Setelah makan, mereka akan mengatakan ‘terima kasih atas makanan yang diberikan’. Kebiaasaan seperti itu menumbuhkan rasa bersyukur seorang anak terhadap makanan yang ada.
Penulis: Bunga Kusuma